"Mii.."
Pesan terkirim. Hape
mati. Listrik mati. Fix bye~
Saya beranjak
meninggalkan hape saya dan bercerita banyak dengan 2 teman saya.
Dini hari, saya baru
membaca pesan balasan dari Ummi.
"Apa deek"
"Ada apa
dek?"
*misscall*
"Mi maaf kemarin
hapenya mati terus tak tinggal buat di charge."
"Ada apa dek?
Terus Hp nya kenapa?"
"Ngga kenapa-kenapa Mi
hapenya wkwk. Tadinya tadi malem mau nelpon ajaa."
Ummi calling..
"Kenapa
dek?"
"Gapapa mi cuma
mau cerita skripsi hehe"
*diam sebentar*
"Mi kalo misal
lulusnya ngga tepat waktu gimana ya? Kalo gabisa kekejar Agustus?"
"Ya gapapa ngga
tepat waktu."
"Tapi temenku dah
pada lulus, dah pada koas Mi."
"Ya ngga papa,
kan semua orang punya waktunya masing2, Dek."
*mulai sedih sendiri*
"Maaf ya mi, kalo
ngga bisa wisuda Agustus dan bisanya ngusahain wisuda November. Masih
diusahain, masih berusaha nyusun proposal sama nemuin dosen juga."
Kemudian, saya menjelaskan kondisi saya saat ini.
"Iya ngga papa.
Yang penting kamu tekun, ulet, pantang menyerah, sabar."
"Misal mau nemuin
dosen nunggunya lama ya sambil baca Al-Qur'an atau dzikir atau baca buku.
Jangan sampai waktunya terbuang sia-sia cuma buat nungguin. Jadi nanti pulang
tetep dapet sesuatu walaupun ngga ketemu dosennya.
Allah tu ngeliat usaha kita, Dek, bukan hasilnya. Jadi ya apapun yang terjadi, tetep berusaha. Tunjukkin ke Allah kalo kamu serius ngerjainnya.
Kalo dosennya jutek, ya disenyumin aja. Berdoa supaya dosennya dilunakkan hatinya. Kan Allah yang
Maha Membolak-balikkan Hati. Dulu, Ummi juga dapet dosen yang susah. Ditemuin
susah. Kalo ketemu ndak senyum. Tapi ya Ummi tetep senyum, tetep usaha nemuin.
Karena susah
ditemui di kampus, Ummi akhirnya ke rumahnya. Kata Mbak yang di rumahnya,
dosennya lagi istirahat. Ya Ummi tungguin di depan rumah sampai bangun.
Pas itu Ummi lagi hamil 9 bulan. Ya ngga papa, Ummi tungguin.
Terus akhirnya dosennya luluh juga hatinya. Habis itu jadi gampang ditemuin. Jadi senyum kalo ketemu. Urusannya juga jadi cepet diurus. Akhirnya bisa sidang dan wisuda juga.
Terus akhirnya dosennya luluh juga hatinya. Habis itu jadi gampang ditemuin. Jadi senyum kalo ketemu. Urusannya juga jadi cepet diurus. Akhirnya bisa sidang dan wisuda juga.
Nggarap skripsi
itu ngelatih mental dek. Yang mentalnya ngga kuat, bisa jadi gugur disini. Ngga
jadi sarjana. Dulu Bulik juga hampir ngga mau nyelesein skripsi karena dosennya
susah. Ummi bilang harus diselesein. Ummi nyemangatin. Mau gamau, suka ngga
suka, harus nemuin dosennya. Mbah juga nyuruh buat nyelesein. Akhirnya selesai
juga.
Mas Hanief juga, Alhamdulillah udah mau selesai. Udah mau sidang. Insya Allah wisuda Agustus besok. Yang penting ulet, tekun."
Mas Hanief juga, Alhamdulillah udah mau selesai. Udah mau sidang. Insya Allah wisuda Agustus besok. Yang penting ulet, tekun."
*saya diam lagi*
"Mi doain aku
ya,'" kata saya dengan perasaan yang sudah campuraduk.
"Iya, Ummi pasti
doain satu-satu, buat Mas Husain, buat Mas Hasan, buat Mas Hanief, buat Dek
Isti.
Yaudah, yang sabar,
yang ulet, pantang menyerah. Ndak papa, semua ada waktunya
sendiri-sendiri."
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pagi tadi, saya tidak bisa berkata apa-apa, cuma bisa diam.
Kami berada di kampus
yang sama, fakultas yang sama, jurusan yang sama.
Hanya saja, waktu kami
berbeda. Keadaan kami pun berbeda.
Perjuangan Ummi jauh
lebih berat. Dosen susah, posisi sudah berkeluarga, hamil 9 bulan pula. Begini
saja saya sudah merasa berat, apalagi Ummi, yang juga harus menyusuri jalan dan warung-warung di Jogja untuk menitipkan makanan bersama Bapak, entah bakwan, entah jajanan, entah apapun itu, guna mencukupi biaya hidup keluarga. Sedangkan saya,
keadaan saya jauh lebih baik.
Baru sekadar naik turun 4 lantai setiap harinya dan menunggu sejak pukul 7/8/setiap selesai kuliah hingga maksimal pukul 5 sore. Apalah itu dibanding wanita mengandung 9 bulan yang juga harus sabar dan ulet mengerjakan segalanya :')
Kokooom semangat ya . Doaku dari sini :") semoga Allah senantiasa menguatkan isti :) salam kangeeen
BalasHapusAaa Kak Fiit, makasih doanya :') Semoga Kak Fit juga dikuatkan disanaa. Salam kangen :3
HapusHhuaaa titi, umi masya Allah yaaa. Idaman bgt. Mungkin seangkatan kali ya sama umi nya Fitri, jaman2 ituu sesuatu bgt ..
BalasHapusS.y.e.m.a.n.g.a.t, bismillah bisaa ✊
Wkwk Kak Husna juga idaman *ea :p Wah gapaham seangkatan ndak. Tapi emang jaman2 perjuangan banget keknya doeloe
HapusAamiin. Makasih Kak Huus :')
Saya cuma bisa speechless kom baca obrolan di telepon itu,
BalasHapusmasya Allah sekali...
Semoga selalu dimudahkan dan dikuatkan ya...
Ternyata ada yang senasib ya :')
BalasHapus