Rabu, 10 Mei 2017

Cerita Dini Hari

"Mii.."
Pesan terkirim. Hape mati. Listrik mati. Fix bye~
Saya beranjak meninggalkan hape saya dan bercerita banyak dengan 2 teman saya.

Dini hari, saya baru membaca pesan balasan dari Ummi.
"Apa deek"
"Ada apa dek?"
*misscall*

"Mi maaf kemarin hapenya mati terus tak tinggal buat di charge."
"Ada apa dek? Terus Hp nya kenapa?"
"Ngga kenapa-kenapa Mi hapenya wkwk. Tadinya tadi malem mau nelpon ajaa."

Ummi calling..

"Kenapa dek?"
"Gapapa mi cuma mau cerita skripsi hehe"
*diam sebentar*
"Mi kalo misal lulusnya ngga tepat waktu gimana ya? Kalo gabisa kekejar Agustus?"
"Ya gapapa ngga tepat waktu."
"Tapi temenku dah pada lulus, dah pada koas Mi."
"Ya ngga papa, kan semua orang punya waktunya masing2, Dek."

*mulai sedih sendiri*
"Maaf ya mi, kalo ngga bisa wisuda Agustus dan bisanya ngusahain wisuda November. Masih diusahain, masih berusaha nyusun proposal sama nemuin dosen juga."
Kemudian, saya menjelaskan kondisi saya saat ini.

"Iya ngga papa. Yang penting kamu tekun, ulet, pantang menyerah, sabar."
"Misal mau nemuin dosen nunggunya lama ya sambil baca Al-Qur'an atau dzikir atau baca buku. Jangan sampai waktunya terbuang sia-sia cuma buat nungguin. Jadi nanti pulang tetep dapet sesuatu walaupun ngga ketemu dosennya.

Allah tu ngeliat usaha kita, Dek, bukan hasilnya. Jadi ya apapun yang terjadi, tetep berusaha. Tunjukkin ke Allah kalo kamu serius ngerjainnya.

Kalo dosennya jutek, ya disenyumin aja. Berdoa supaya dosennya dilunakkan hatinya. Kan Allah yang Maha Membolak-balikkan Hati. Dulu, Ummi juga dapet dosen yang susah. Ditemuin susah. Kalo ketemu ndak senyum. Tapi ya Ummi tetep senyum, tetep usaha nemuin.

Karena susah ditemui di kampus, Ummi akhirnya ke rumahnya. Kata Mbak yang di rumahnya, dosennya lagi istirahat.  Ya Ummi tungguin di depan rumah sampai bangun. Pas itu Ummi lagi hamil 9 bulan. Ya ngga papa, Ummi tungguin.
Terus akhirnya dosennya luluh juga hatinya. Habis itu jadi gampang ditemuin. Jadi senyum kalo ketemu. Urusannya juga jadi cepet diurus. Akhirnya bisa sidang dan wisuda juga.

Nggarap skripsi itu ngelatih mental dek. Yang mentalnya ngga kuat, bisa jadi gugur disini. Ngga jadi sarjana. Dulu Bulik juga hampir ngga mau nyelesein skripsi karena dosennya susah. Ummi bilang harus diselesein. Ummi nyemangatin. Mau gamau, suka ngga suka, harus nemuin dosennya. Mbah juga nyuruh buat nyelesein. Akhirnya selesai juga.
Mas Hanief juga, Alhamdulillah udah mau selesai. Udah mau sidang. Insya Allah wisuda Agustus besok. Yang penting ulet, tekun."

*saya diam lagi*

"Mi doain aku ya,'" kata saya dengan perasaan yang sudah campuraduk.
"Iya, Ummi pasti doain satu-satu, buat Mas Husain, buat Mas Hasan, buat Mas Hanief, buat Dek Isti.
Yaudah, yang sabar, yang ulet, pantang menyerah. Ndak papa, semua ada waktunya sendiri-sendiri."

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pagi tadi, saya tidak bisa berkata apa-apa, cuma bisa diam.
Kami berada di kampus yang sama, fakultas yang sama, jurusan yang sama.
Hanya saja, waktu kami berbeda. Keadaan kami pun berbeda.

Perjuangan Ummi jauh lebih berat. Dosen susah, posisi sudah berkeluarga, hamil 9 bulan pula. Begini saja saya sudah merasa berat, apalagi Ummi, yang juga harus menyusuri jalan dan warung-warung di Jogja untuk menitipkan makanan bersama Bapak, entah bakwan, entah jajanan, entah apapun itu, guna mencukupi biaya hidup keluarga. Sedangkan saya, keadaan saya jauh lebih baik.

Dini hari tadi membuat saya berkata pada diri saya, "Ah, perjuangan saya belum ada apa-apanya" :')
Baru sekadar naik turun 4 lantai setiap harinya dan menunggu sejak pukul 7/8/setiap selesai kuliah hingga maksimal pukul 5 sore. Apalah itu dibanding wanita mengandung 9 bulan yang juga harus sabar dan ulet mengerjakan segalanya :')

6 komentar:

  1. Kokooom semangat ya . Doaku dari sini :") semoga Allah senantiasa menguatkan isti :) salam kangeeen

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aaa Kak Fiit, makasih doanya :') Semoga Kak Fit juga dikuatkan disanaa. Salam kangen :3

      Hapus
  2. Hhuaaa titi, umi masya Allah yaaa. Idaman bgt. Mungkin seangkatan kali ya sama umi nya Fitri, jaman2 ituu sesuatu bgt ..

    S.y.e.m.a.n.g.a.t, bismillah bisaa ✊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwk Kak Husna juga idaman *ea :p Wah gapaham seangkatan ndak. Tapi emang jaman2 perjuangan banget keknya doeloe

      Aamiin. Makasih Kak Huus :')

      Hapus
  3. Saya cuma bisa speechless kom baca obrolan di telepon itu,
    masya Allah sekali...

    Semoga selalu dimudahkan dan dikuatkan ya...

    BalasHapus