Minggu, 30 April 2017

Organisasi Mahasiswa di UGM: Jangan Cuma Jadi Mahasiswa Kupu-kupu

Welcome Gamada 2017 yang notabenenya baru banget bergabung di UGM! Selamat!

Weh, apaan tuh kupu-kupu?
Beberapa pasti dah pada ngga asing lah yaa. Kupu-kupu : kuliah pulang-kuliah pulang.
Kalo kalian merencanakan menjadi mahasiswa UGM atau baru aja gabung ke UGM nih, pastikan dirimu ngga akan jadi mahasiswa yang kerjanya cuma kuliah pulang-kuliah pulang.

Emang kenapa sih kak?
Wah, nyesel banget deh kalo udah ke kampus ini dengan seabrek kegiatan mahasiswanya, tapi kerjaanmu cuma di ruang kuliah dan kosan. Nyeseeel, serius deh. Soalnya UGM, dan Jogja juga tentunya, mewadahi banget buat kamu-kamu yang pengen mengembangkan diri di luar akademikmu.

Sedikit berbagi aja yaa tentang organisasi mahasiswa di UGM dari perspektif saya yang udah mahasiswa tua wkwk. Kalo ada kekurangsesuaian dengan keadaan saat ini, mohon dimaafkan.

Okey, mulai nih ya. Jadi, di UGM itu ada yang namanya Keluarga Mahasiswa (KM) dan ada yang namanya Unit Kegiatan Mahasiswa. Bingung? wkwk. Jangan berhenti di sini ya bacanya. Yuk lanjuut~
Keluarga Mahasiswa atau KM di tingkat univ, terdiri dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KM UGM dan Senat KM UGM.

Ilustrasi Gelanggang Mahasiswa UGM, tempat berbagai kegiatan kemahasiswaan berlangsung
sumber: twitter.com

Mulai dari BEM KM UGM dulu ya. Kalo diibaratkan organisasi di SMA, BEM itu ibarat OSIS. Jadi ya ini lembaga eksekutifnya mahasiswa di UGM. Buat kamu yang suka bergerak dan suka menggerakkan, boleh banget masuk sini. Kegiatannya macem-macem, mulai dari mengawal kebijakan-kebijakan nasional sampai kebijakan kampus, pengabdian dan pemberdayaan masyarakat, pengadaan event-event tertentu, baik diskusi, hiburan, dll, dan masih banyak lagi kegiatan lainnya.

BEM KM UGM dipimpin oleh seorang ketua yang lebih akrab dengan julukan Presiden Mahasiswa (Presma)yang dipilih melalui mekanisme Pemilwa (sejenis Pemilihan Umum untuk Mahasiswa). Untuk susunan organisasinya sebenarnya disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan saat itu, bergantung kebijakan Presma. Untuk tahun ini, strukturnya terdiri atas Presma, Sekretaris Jenderal yang membawahi Bendahara dan Sekretaris, serta Koordinator Menteri Eksternal dan Koordinator Menteri Internal yang masing-masing membawahi beberapa kementerian. Wah, kedengaran seru ya, seperti miniatur pemerintahan di Indonesia! Untuk selanjutnya tentang BEM KM UGM bisa lah di-kepo di media-media sosial BEM KM UGM.

Selanjutnya, selain BEM, ada juga yang dinamakan Senat KM UGM. Kalau diibaratkan dengan organisasi di SMA, senat ibarat MPK. Jadi senat bekerja di ranah legislaif. Paham kan ya ranah legislatif itu apa? Ya sederhananya nanti senat ini kerjaannya merumuskan undang-undang. Senat Universitas sendiri terdiri atas senat perwakilan partai dan senat perwakilan fakultas.

Loh? Di UGM ada partai? Yupp, bener banget, di UGM ada banget yang namanya partai mahasiswa. Makin mirip aja kan sama suasana perpolitikan di Indonesia? Untuk lebih tau tentang Partai Mahasiswa dan Pemilwa bisa dilihat di postingan saya mengenai Pemilwa yaa :)

Nah, berikutnya, ngga kalah menarik nih. Ada yang namanya Unit Kegiatan Mahasiswa atau disingkat UKM. Sejenis ekstrakurikuler gitu kali ya kalo di SMA. Hmm berhubung saya sudah ngga aktif di dalamnya, saya ngga paham apakah BEM sekarang sudah dimasukkan ke dalam UKM sehingga sejajar dengan UKM lainnya atau BEM berada diluar UKM. Silakan dikepo ke kakak-kakak yang masih aktif saja yaa.

Jadi, kumpulan UKM-UKM itu nanti diketuai oleh Ketua Forum Komunikasi (Ketua Forkom). Adapun UKM-UKM di UGM, jumlahnya ada buanyaaak sekali. Kalau tidak salah 50an UKM. Wah, banyak banget kan? Nyesel banget udah difasilitasin segitu banyak UKM tapi ngga join salah satunya.
Jaman saya, ke-50an UKM itu dikelompokkan jadi beberapa Sekber (Sekretariat Bersama) *sekarang istilahnya masih sekber ngga ya (?). Ada 4 Sekber, yaitu Sekber Kesenian, Sekber Olahraga, Sekber Khusus, dan Sekber Kerohanian.
Kalau disuruh menyebutkan masing-masing UKM, wah saya angkat tangan. Terlalu banyak! Saya coba sebutkan beberapa saja ya *wah, saya jadi terpaksa buka file Pemandu PALAPA lagi kan karena saking banyaknya wkwk.

Sekber Kesenian

  1. Swagayugama: recommended buat kamu yang pengen belajar tentang kesenian Jogja. Setau saya sih ada tari sama gamelan
  2. UKJGS (Unit Kesenian Jawa Gaya Surakarta): recommended buat kamu yang tertarik dengan kesenian Surakarta. Setau saya juga ada yang fokus ke gamelan dan ada yang tari.
  3. USER (Unit Seni Rupa): recommended buat kamu yang suka gambar, lukis, mural, atau berkreasi. Sering juga ngadain pameran.
  4. Gamaband: band kebanggaan UGM nih. Bahkan UGM ngewadahin kamu yang suka nge band loh!
  5. GMCO (Gadjah Mada Chamber Orchestra): buat kamu yang suka dan pengen nge gali kemampuan kamu di orkestra, bisa banget gabung disini.
  6. UFO (Unit Fotografi) UGM: wadah buat kamu-kamu yang sukak dan pengen bisa fotografi
  7. Teater Gadjah Mada: pengen belajar dan tertarik dengan teater? Gabung sini aja
  8. Unit Tari Bali: pas banget buat yang pengen belajar nari bali
  9. Paduan Suara Mahasiswa: punya modal suara bagus dan pengen berprestasi bareng dibidang itu? coba aja gabung PSM
  10. Marching Band: UKM yang keren abis penampilannya, jadi andalan saat penyambutan Gamada. Yang pastinya berkat kerja keras dan latihannya yang juga super keren
Sekber Olahraga (kalau yang ini saya sebutin aja ngga usah dijelasin pasti dah paham lah yaa)
  1. Atletik
  2. Basket
  3. Berkuda
  4. Bridge
  5. Bulutangkis
  6. Bola Voli
  7. Catur
  8. Hockey
  9. Judo
  10. Karate Inkai
  11. Karate Kala Hitam
  12. Kempo
  13. Merpati Putih
  14. Perisai Diri
  15. IKS Pro Patria
  16. PSHT
  17. Renang
  18. Selam
  19. Sepakbola dan Futsal
  20. Softball
  21. Taekwondo
  22. Tenis Lapangan
  23. Tenis Meja
Banyak banget kan UKM olahraganya? Tinggal dipilih dipilih~

Sekber Khusus

  1. BPPM Balairung : cocok buat kamu yang tertarik sama dunia jurnalistik
  2. SKM Bulaksumur : cocok buat kamu yang tertarik sama dunia jurnalistik
  3. EDS (English Debating Society) : recommended buat kamu yang pengen bisa cas cis cus debat bahasa inggris
  4. Koperasi Mahasiswa (Kopma): mau belajar bisnis dan mengelola koperasi? gabung sini ajaa
  5. Gama Cendekia: cocok buat yang tertarik sama keilmuan
  6. Unit Penalaran Interdisipliner: buat kamu yang tertarik sama keilmuan
  7. Mapagama: sejenis pecinta alam, yang suka bertualang, mendaki gunung lewati lembah *kok jadi Ninja Hattori sih wkwk, silakan ikut UKM ini
  8. Menwa (Resimen Mahasiswa): yang tertarik buat jadi orang yang lebih disiplin dengan pendidikan ala tentara, bisa banget gabung menwa. Kalau ngga salah, UKM terjun payung juga gabung disini.
  9. Peduli Difabel: buat kamu-kamu yang peduli dan pengen lebih jauh belajar dan membantu orang-orang difabel
  10. Pramuka Putra: insya Allah dah tau yaa :)
  11. Pramuka Putri: insya Allah dah tau yaa :)
  12. Unit Kesehatan Mahasiswa (Ukesma): kalau di SMA yaa sejenis PMR gitu. Isinya ngga cuma anak-anak dari fakultas kesehatan aja kok. Yang tertarik belajar tentang pertolongan pertama dan kesehatan dari fakultas manapun, bisa banget join
  13. AISEC: kalo suka banget exchange, pengen dapet info-info dan jaringan di luar negeri, bisa gabung sini
Sekber Kerohanian
  1. Jamaah Shalahuddin (untuk mahasiswa Muslim)
  2. Keluarga Mahasiswa Buddhis
  3. Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma
  4. Misa Kampus (Katolik)
  5. Unit Kerohanian Kristen
Sipp. Udah semua Sekber yaa. Wah, jumlahnya nyampe 50an ngga ya? Kalau belum 50an dan ada UKM-UKM yang belum tercantum mohon maaf yaa. Bisa dilengkapi di komen. Atau kalau ada penjelasan yang salah, silakan disampaikan yaa. Karena pengetahuan saya pun terbatas. Kan saya bukan anggota semua UKM hehe.

Bentar, udah apa aja ya tadi? KM (BEM KM dan Senat KM) sama UKM.
Nah, itu ditingkat Universitas kan. Di tingkat fakultas dan jurusan ada jugaa.

Waah banyak banget dong kegiatan mahasiswa  di UGM? Iya, banyak banget emang wkwk

Sama kaya ditingkat Universitas, di Fakultas juga ada lembaga eksekutif dan legislatifnya. Penyebutan lembaga eksekutif pun macem-macem, ada yang menyebutnya BEM, LEM, LM, dan DEMA, bergantung fakultasnya. Di tingkat jurusan, bakal ada yang namanya Himpunan Mahasiswa Jurusan tersebut. Nah, untuk legislatifnya, ada yang menyebutnya senat, tapi ada juga yang menyebutnya DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa). Selain itu, di fakultas atau bahkan jurusan, ada juga unit kerohaniannya. Ada juga kelompok studi di tiap-tiap fakultas atau jurusan buat kamu yang tertarik sama dunia keilmiahan. Dan tiap fakultas bisa jadi ga cuma satu kelompok studi loh. Misalnya aja di Biologi, ada banyak kelompok studi; kelompok studi kelautan, kelompok studi tentang anggrek, dan bahkan tentang serangga juga ada. Buat yang mau terjun di dunia kelompok studi, bakalan ada forum buat anak-anak kelompok studi se UGM, namanya SCCF (kepanjangannya saya ndak tau hehe).

Selain itu semua, buat kamu yang tertarik di bidang yang lebih terapan, ada banget yang namanya Gadjah Mada Robotic Team atau yang lebih dikenal dengan GMRT, Bimasakti, Semar, Arjuna. Biasanya yang gabung tuh anak-anak teknik dan mipa. Tapi setahu saya, sebenernya ada beberapa posisi yang dibuka untuk mahasiswa fakultas apapun.
Untuk GMRT sendiri, nanti dibagi-bagi lagi jadi tim-tim kecil dengan konsentrasi membuat robot yang berbeda-beda, ada yang membuat robot yang bisa melempar cakram, robot yang bisa menari, robot pemadam api, robot yang bisa sepakbola, seru kan? Kalau mau kepo lebih jauh tentang GMRT, bisa banget langsung kepo ke robotika.ugm.ac.id. 
Nah, untuk Bimasakti, Arjuna dan Semar, bentuknya mobil yak bukan robot hehe. Kalau Bimasakti itu fokusnya untuk membuat mobil formula, ya mobil balap gitu. Kalau Arjuna, diikutkan untuk kompetisi mobil listrik. Kalau Semar, diikutkan pada Kompetisi Mobil Hemat Energi (KMHE). Kepo lebih jauh kunjungi web masing-masing aja yaa.

Sebenarnya masih banyak sih yang belum bisa saya sebutkan. Apalagi yang berada di tingkat fakultas dan jurusan. Sangat banyak kegiatan mahasiswa di sana dan sangat banyak yang menarik untuk dijajaki.

Kalau merasa minatmu belum terwadahi di berbagai kegiatan tadi, cus aja langsung ke komunitas-komunitas pemuda yang ada di Jogja. Ada banyak banget, mulai dari yang fokusnya lingkungan kaya KOPHI, KP Mangrove, dan Jogja Berkebun, fokus ke pendidikan antikorupsi kaya FLAC, fokus ke pencegahan merokok kaya 9CM, fokus ke anak jalanan kaya SSC, dan masih banyak lagi. 
Atau bisa juga kamu gabung ke organisasi mahasiswa ekstrakampus sejenis KAMMI, HMI, GMNI, dan sebagainya. 

Jadii, buat kamu yang sudah jadi mahasiswa atau baru 'calon' mahasiswa UGM, silakan dipikir-pikir lagi kalau kuliah cuma jadi mahasiswa yang kerjaannya kuliah pulang-kuliah pulang. Memang benar, amanah utama kita adalah belajar lalu lulus dan dapat kerja. Tapi ada satu hal yang perlu dicatat. Pembuka lapangan pekerjaan sekarang tidak hanya mencari mahasiswa yang pandai secara akademis, tapi mereka juga memperhatikan softskill kita. Orang pintar itu banyak, tetapi seorang yang pandai dan memiliki softskill yang baik, itulah yang dicari.

Silakan habiskan waktumu di kampus untuk belajar berbagai hal, silakan explore bakat, kemampuan akademik dan non akademikmu, silakan belajar berorganisasi dan bersosialisasi, silakan habiskan jatah gagalmu, hingga nanti saat kamu lulus dan diwisuda, kamu banyak mendapat bekal dan telah siap menjadi bagian yang akan berkontibusi besar di masyarakat! :)

Semoga bermanfaat!

*nb: bila ada yang mau dikoreksi, ditambahkan, silakan dituliskan saja di komen.

Pemilwa: Pesta Demokrasi UGM

Tetiba random pengen cerita dikit tentang mekanisme demokrasi di kampus tercinta sebelum akhirnya harus kembali lagi mengerjakan skripsi wkwk

Tentang Partai Mahasiswa di UGM
Tau kaan kalo di Indonesia ada banyak partai politik? Nah, di UGM juga ada loh! Cerita dikit deh ya tentang adanya Partai Mahasiswa (Parma) di UGM. Jadi begini teman-teman, di UGM itu ada beberapa partai mahasiswa, antara lain Partai Bunderan, Partai Macan Kampus, Partai Kampus Biru, Future Leaders Party, Partai Sayang Mama, Partai Boulevard, Partai Kantin Kampus, Partai Balairung, Partai Srikandi, Partai Anak Rantau, dan Partai Gerbang. Setiap partai memiliki nilai dan cara gerak masing-masing. Kalo mau tau lebih jauh, coba deh kepoin tiap partai itu.

Tentang Pemilwa
Pemilwa? Apaan tuh? Jadi Pemilwa itu sejenis Pemilu tapi tingkat universitas. Pesertanya yaa kita-kita ini,mahasiswa aktif UGM. Dulu namanya Pemira/Pemilihan Raya. Panitia penyelenggara Pemilwa ini namanya KPUM (Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa), dan pengawas berjalannya Pemilwa ini namanya Banwaslu (Badan Pengawas Pemilihan Umum kalo ndak salah kepanjangannya). Biasanya Pemilwa diadakan di akhir tahun, sekitar bukan Oktober-Desember.

Salah satu logo pemilwa UGM; kalau tidak salah Pemilwa tahun 2015


Jadi apa hubungannya Pemilwa dengan partai mahasiswa?
Nah, jadi, kalo lagi Pemilwa nih, setiap partai yang mau ikutan Pemilwa harus melengkapi syarat-syarat tertentu untuk boleh ikutan. Syaratnya apa aja sih? Untuk syaratnya apa saja, biasanya akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) di masa-masa menjelang Pemilwa. Biasanya sih sejenis mengumpulkan sekian ratus KTM anggota partai, terus punya struktur kepengurusan, sudah aktif dalam jangka waktu tertentu, dan masih banyak lagi. Selain ada KPUM, ada juga yang namanya Badan Pengawas Pemilihan Umum (Banwaslu) yang nanti mengawasi berjalannya proses pemilihan umum mahasiswa dan juga mencatat pelanggaran-pelanggaran yang terjadi. Setiap partai yang lolos berhak mengajukan perwakilan untuk nantinya diajukan menjadi Presiden Mahasiswa ataupun Senat Mahasiswa, tetapi biasanya tidak semua partai mengikuti Pemilwa tersebut. Untuk pemilihannya sendiri, nanti dilakukan melalui mekanisme Pemilwa. Kalo belum tau Pemilwa seperti apa, ya mirip Pemilu di Indonesia itu. Setiap mahasiswa aktif UGM memiliki suara dan berhak untuk memilih siapa yang kelak akan menjadi Presma dan Senat.
Eh iya, selain dari perwakilan partai, calon Presma juga bisa maju secara independen atau dengan kata lain bukan wakil dari partai tertentu. Kalau senat, selain dari perwakilan partai, ada juga perwakilan senat univ dari fakultas (duu disebut casenat independen).

Hmm jadi sebenernya waktu Pemilwa tu kita milih apa aja sih?
Jadi yang dipilih itu: untuk tingkat universitas: Presiden Mahasiswa, Senat Mahasiswa Perwakilan Partai dan Senat Mahasiswa Perwakilan Fakultas. Nah, kalo Pemilwa Fakultas diselenggarakan bareng sama Pemilwa Universitas, nanti kita juga bakalan milih: Ketua BEM/LM/LEM (kalau DEMA saya kurang tahu apakah menggunakan mekanisme Pemilwa juga atau menggunakan mekanisme lain) dan Senat atau DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) Fakultas.

Tahapan Pemilwa
Nanti saat periode Pemilwa bakalan ada masa pendaftaran calon, pelengkapan berkas calon, verifikasi berkas, terus kampanye deh. Nah, waktu masa-masa kampanye ini adalah waktu kamu buat mengenal siapa aja sih calon presma dan senatnya. Biasanya pas masa-masa ini akan ada diskusi-diskusi, kampanye terbuka, baliho-baliho calon, selebaran-selebaran, dan tim sukses-tim sukses yang meramaikan masa-masa kampanye. Dan pastinya, medsos juga bakalan rame sama postingan-postingan tentang calon-calon itu. Setelah masa kampanye selesai, akan ada hari tenang selama beberapa hari untuk pembersihan segala atribut kampanye. Pokoknya di hari itu atribut kampanye harus udah bersih. Setelah itu, barulah akan ada beberapa hari pemungutan suara untuk menentukan pilihanmu. Tentukan pilihanmu sekarang! wkwk *berasa acara TV* 

Pastikan kamu satu di antara yang menggunakan hak suaramu. Memang tidak semua calon baik, tapi pilihlah yang terbaik di antaranya. Daripada kamu tidak menggunakan hakmu, lebih baik gunakan sebaik mungkin. Kalau kamu yakin kamu lebih baik dan lebih bisa berkontribusi dari calon-calon yang ada, cobalah untuk ikut di pesta demokrasi tahun berikutnya.

Terus cara milihnya gimana?
Nah, pasti kan selama kampanye udah ada pengenalan visi misi. Udah ada kenalan, debat, diskusi, dsb juga kaan, yaa jadi saat pemungutan suara ini, waktunya kamu menentukan pilihanmu. Jadi caranya, kamu dateng ke TPS di fakultas atau jurusan masing-masing. Nanti di TPS itu udah ada Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang dipegang sama penjaga TPS (yang jaga TPS : anak KPUM Univ, atau Fakultas, atau Banwaslu). DPT apaan sih? Jadi itu daftar pemilih. Isinya ya nama-nama orang yang terdaftar sebagai pemilih di TPS itu. Kalo lingkupnya fakultas ya nama-nama mahasiswa aktif fakultas tsb.

Terus kalo mau milih, biasanya kamu harus bawa identitas diri, biasanya sih KTM (Kartu Tanda Mahasiswa). KTM dikasih ke penjaga TPS, terus kamu bakalan dapet beberapa surat suara untuk milih capresma, casenat partai, casenat perwakilan fakultas, cakabem  fakultas dan casenat/ca-DPM fakultas. Setelah itu, kamu masuk ke bilik suara dan mencoblos calon yang kamu pilih. Kalau udah selesai milih, masukkan surat suara ke kotak suara yang sesuai. Biasanya ada tulisannya kok, kotak suara mana untuk surat suara mana. Habis itu balik lagi ke penjaga TPS untuk ambil KTM, terus tandai jarimu pake tinta, udah deh, selesai! Ngga ribet kan? Cuma berapa menit paling. Beberapa menit yang akan menentukan satu tahun kepengurusan. Jadi pastikan kamu berpartisipasi!

Di akhir hari, saat TPS ditutup, kotak disegel oleh KPUM disaksikan oleh Banwaslu dan saksi partai agar terjaga keamanannya. Kotak dibawa ke basecamp KPUM untuk diamankan. Esoknya, saat TPS hendak dibuka kembali, segel dibuka. Kemudian kotak disegel kembali saat sudah selesai digunakan.

Habis milih terus ngapain?
Setelah hari pemungutan suara, bakalan ada penghitungan suara. Penghitungan suara diadakan selama beberapa hari dan beberapa tahun terakhir dilakukan di perumahan dosen, tepatnya di B19 (baratnya Masjid Kampus UGM) untuk Pemilwa Universitas dan di Fakultas masing-masing untuk pemilwa fakultas. Untuk suara Universitas, penghitungan biasanya tidak bisa diselesaikan dalam satu hari, mengingat jumlah mahasiswa UGM yang begitu banyak. Biasanya penghitungnnya kurang lebih 3 hari dan dimulai sejak setelah dzuhur (bila weekdays) hingga menjelang subuh hari berikutnya. Untuk weekend, biasanya penghitungan dimulai sejak pagi.

Wah ngantuk dong kak? Yaiyalah. Saya juga pernah merasakan semaleman ngelipetin kertas suara di hari sebelum pemungutan suara dan ngitungin surat suara pas penghitungan suara wkwk. Tapi apasih yang ngga demi melaksanakan pesta demokrasi di UGM? *eaa

Jadi, ada beberapa komponen yang dilibatkan dalam penghitungan suara ini. Saat perhitungan, biasanya KPUM akan membuka beberapa tempat penghitungan diruangan B19. Di masing-masing spot penghitungan, biasanya disyaratkan harus ada 1 anak KPUM, 1 anak Banwaslu, beberapa saksi perwakilan partai, dan perwakilan casenat fakultas bila kotak yang dibuka memiliki casenat perwakilan fakultas. Setelah komponen tersebut ada, penghitungan suara dimulai. Kertas suara dibuka satu-persatu untuk dilihat sah atau tidaknya. Kemudian suara yang masuk dicatat. Wajar lah ya sampai pagi, karena sekian banyak surat suara harus dibuka satu persatu. Biasanya baik saksi maupun panitia membagi shift dengan teman-temannya untuk berjaga bergantian.
Setelah semua surat suara dibuka, akan diadakan perekapan suara yang masuk. Selesai sudah perhitungan suaranya!

Setelah itu, tidak serta merta disahkan. Masih ada mekanisme gugatan untuk yang merasa keberatan dengan hasil yang ada.
Bila memang tidak ada, maka dilanjutkan ke pengesahan maupun pelantikan dari yang telah terpilih. Oh iya, untuk senat perwakilan partai, jumlah kursi masing-masing partai di senat ditentukan oleh jumlah suara yang masuk untuk partai tersebut.

Yap. Selesai sudah kalau sudah dilantik!

Akan tetapi, selesainya pesta demokrasi justru merupakan sebuah permulaan bagi orang-orang yang terpilih untuk melaksanakan amanah dan janji-janji yang telah diucapkan di satu kepengurusan ke depan. Pun begitu dengan yang telah memilih. Silakan mengawal orang-orang yang menjadi wakil kalian di jajaran pemerintahan mahasiswa di UGM.

Kalau tertarik dan ingin merasakan atmosfer perpolitikan di UGM, recommended banget buat daftar KPUM atau Banwaslu deh! Capek sih, kadang ngga tidur gegara ngelipetin kertas suara, atau kadang ke kampus ga pake mandi *ups, atau juga deg-degan tiap malem takut tetiba ada anak partai yang datang menyatroni basecamp wkwk. Tapi serius, worth it pengalamannya. Atau bahkan bisa juga kamu daftar untuk jadi salah satu anak partai. Atau seenggaknya, jadilah pemilih yang cerdas. Jangan sampai notabenenya mahasiswa tapi lebih milih buat golput.

Mengutip kata salah satu tokoh:
"Buta yang terburuk adalah buta politik. Dia tidak mendengar, tidak berbicara dan tidak berpartisipasi dalam peristiwa politik. Dia tidak tahu bahwa biaya hidup, harga kacang, harga ikan, harga tepung, biaya sewa, harga sepatu dan obat, dll, semua tergantung pada keputusan politik."
Disadari atau tidak, keikutsertaan kita akan menentukan kehidupan kita di kampus untuk satu tahun berikutnya. Jadiii, jangan melabeli dirimu sebagai mahasiswa yang ngga peduli politik yak! :D

Sabtu, 29 April 2017

RK#7: Mungkin Saya Rindu

Tadi malam entah mengapa saya seperti mendengar sayup-sayup nada yang begitu familiar. Entahlah, mungkin saya rindu akan kebersamaan selama 22 bulan nyaris 2 tahun yang kami lewati bersama. Terngiang langsung mars yang selalu kami gaungkan di tiap apel asrama.

Dengan tekad dan cita-cita mulia
Penuh s'mangat jiwa membara
Hambatan rintangan yang datang menghadang
Tak akan jadi penghalang

Bersatu teguhkan niat tuk berjuang
Membangun Indonesia jaya
Tingkatkan ilmu iman dan taqwa
Trampil cerdas bijaksana

Jangan ragu langkah kakimu
Tetap teguh raih citamu
Di bawah binaan PPSDMS/Rumah Kepemimpinan
Kami kembangkan diri

Mencapai tujuan, prestasi gemilang
Menjadi pemimpin masa depan

Sayup-sayup nada yang terngiang itu membuat saya membuka kembali foto-foto kebersamaan kami. Srikandi, Nakula, dan keluarga RK angkatan 7.

Allah terlalu baik. Mempertemukan saya yang bukan siapa-siapa dan hanya orang biasa dengan orang-orang yang luar biasa. Orang-orang yang saling menguatkan dan mengingatkan untuk selalu berada dalam jalan-Nya. Sekumpulan orang luar biasa yang selalu mencoba memenuhi amanahnya di kampus dan di asrama walaupun saya tahu, mereka mungkin lelah.

Satu persatu foto-foto kebersamaan kami saya buka. Saya hanya bisa tersenyum melihatnya. Saya tahu, kebersamaan kami tak selalu bernuansa bahagia. Kadang sedih, kadang ada rasa kesal di hati, kadang adu argumen hingga membuat suasana panas pun terjadi. Ya, kami semua berbeda. Jadi wajar saja ada hal-hal yang kami tidak sepaham. Akan tetapi, dari sinilah saya belajar untuk menghormati perbedaan dan untuk berpikiran lebih terbuka.
Ah, saya beruntung dipertemukan dengan orang-orang seperti mereka :')

National Leadership Camp 2014
Momen besar pertama yang kami lalui bersama. Masih antara kenal-ngga kenal bahkan untuk teman-teman satu regional.

Foto bersama Tiara-Srikandi untuk pertama kalinya.
Leadership Talk di Graha Sabha Pramana UGM

Latihan Gabungan Timur (LGT) di Yogyakarta

Latihan Gabungan Timur (LGT) di Surabaya

Sekumpulan anak RK yang ikut AMSS (Asean Muslim Student Summit) bersama di Malaysia dan membuat makar bersama (?) wkwk

 
Ulang tahun Mba Intan dengan panda besarnya :3

Outbond Nakula-Srikandi, seru abis :'

Bersama Pak Wazis :)

Silaturahim ke rumah Afkar, salah satu Nakula yang rumahnya di Jogja

 Apel bersama di pantai. Sekali-kali yak, ganti suasana apel :)

Perjuangan ikut lomba Poster Publik di USU bersama Mba Dini dan Mas Odi. Big thanks sudah membolehkan saya menjadi bagian dari tim ini. Momen pertama kalinya saya menjelajah luar Jawa juga

Acara Anonim, dengan maskot danbo-nya :3

Nyemangatin Mba Layung yang masuk mapres. Nyemangatinnya udah ngga pakek jaim-jaiman. Paling rame diantara suporter yang lain :)

Akhirnyaa berhasil foto bareng Srikandi setelah nyaris 2 tahun wacana wkwkwk

 Penutupan IYLF (katanya). Nyatanya sih dolan wkwk

Momen-momen terakhir sebelum tidak lagi seasrama. National Leadership Camp (NLC) 2016 :')

 
Nggak nyangka. Perjuangan menyiapkan haflah NLC 2016 yang super duper mepet membuahkan hasil :)

 Foto bersama Rumah Kepemimpinan angkatan 7 di National Leadership Camp (NLC) 2016.
Saudara Sampai Surga, insya Allah :)

Orang-orang luar biasa yang membersamai kami berproses di regional 3 Yogyakarta
Mba Tika-Mas Aqil-Mba Intan-Mas Adi-Mas Lutfi (kurang Bang Dhama)

Ya Allah, terima kasih banyak atas kesempatan yang Engkau berikan hingga saya bisa berproses bersama dan menjadi bagian dari mereka semua. Semoga mimpi kami tentang "terbentuknya Indonesia yang lebih baik dan bermartabat" dan menjadi "Saudara Sampai Surga" dapat terwujud, bukan hanya sekadar mimpi belaka  :)

Masa Maba- Masa Menderita #OspekFakultas


Weits, apaan tuh? Menderita? Yakiiin?
Kalo kataku: Iya banget --"

Yang namanya Ospek itu duluuu:

Capek, tugas banyak, semaleman ga tidur, cari sumber tugas belibet, begitu dikumpulin dikira plagiat temen padahal garap sendiri, disuruh buat tugas rangkap tiga atau empat atau lima buat hukuman kalo plagiat ataupun ga garap tugas. Belom lagi ada tambahan-tambahan tugas dari kakak-kakak, eh salah, "mas-mba" angkatan atas. Capeek. Jadi waktu mikir taun ini pengen ngulang dan ganti jurusan: NGGAK bangeet ospek lagi -__-"

Ya gitulah, tuntutan jadi maba di fakultasku tersayang ini. Tugasnya pun beraneka ragam. kebanyakan sih disuruh buat essay. Essay tentang sejarah fakultas, tokoh-tokoh pendiri univ/fakultas, tokoh nasional yang diidolakan, dan essay-essay lain yang seabrek banget. Aku lupa sih ada berapa, seingetku lebih dari 3 per hari, lebih tepatnya 6 atau 7. Yaiyalah! --" Orang nggarapnya aja sampe ga tidur segala. Belum lagi ada berbagai atribut ospek yang bisa dibilang menambah tekanan batin sembari memikirkan tugas yang belum digarap. Tas yang unyu, buku yang tak kalah unyu, dan muka yang tak kalah unyu setelah selesai mengerjakan semuanya pagi-pagi.

Kemudian berangkat dengan wajah unyu semalaman ga tidur. Sempet mandi? Bisa jadi sempet bisa jadi ngga. Sempet makan? Jelas ngga. Makannya kan di fakultas, bareng-bareng; tapi makanannya bawa sendiri loh ya. Makan dalam 5 menit? Atau 7 menit? Atau berapa menit, lupa. Yang jelas semua harus udah selesai makan dalam waktu sekian menit. Ada yang ga habis lah jadi dibantuin temen sekelompok, ada yang udah hampir muntah lah, dan berbagai keadaan mengenaskan lainnya. Yaa kalo aku mikirnya sih ga selera makan aja gara-gara semaleman ga tidur demi garap tugas. Tapi tetep dong yaa aku habis makannya, kan laper, wehehehe :3

Dan acara lanjut. Senam bersama, semua harus gerak, jelas. Setelah itu ada pemberian berbagai materi mengenai kefakultasan (?), baik itu sejarah, tokoh, dan siapa pejabat-pejabatnya sekarang, serta materi mengenai organisasi dan materi-materi yang lain. Yang tentunya....bikin ngantuk. La wong kalo semalem tidur aja kayanya bakal ngantuk juga dengerin materi berjam-jam, apalagi kita yang ga tidur semaleman?? Waduuh, banyak yang bergelimpangan mengambil posisi tidur di kursi masing-masing. Tapiii...hati-hati yaa, ada kamera mengintai loh, kalo ketauan tidur? Beuuh, diungkit-ungkit nanti. Jadi ati-ati aja ya jangan sampe deh ketiduran waktu materi. Untungnya, aku termasuk yang ga ketiduran waktu materi *yeayyy! :D*

Selain itu, ada juga babak evaluasi (?). Di babak ini, suasana menjadi tegang, kesalahan-kesalahan diungkit. Jadi siap-siap aja wehehe :3 Siap-siap aja yang salah kena semprot dan yang ga salah juga kena semprot (loh??). Entahlah, haha. Yang tidur?? Yang tugasnya plagiat?? (nah ini, "perlu dicatat!" makanya kalo ambil sumber di internet, diubah dong kalimatnya pake kalimat sendiri, kalo nanti ada temen yang juga ambil dari sumber itu dan kalimatnya sama persis dan punyamu juga sama persis, nanti dikira plagiat temen loh walaupun kamu garap sendiri. Hukumannya sih waktu aku disuruh nulis rangkap pake warna yang beda-beda, ga boleh bolpen item/biru. Untung aku emang sengaja ubah-ubah kalimat. Fiuuh). Pokoknya siap-siap aja terima konsekuensi atas segala hal. Baik konsekuensinya berupa tugas tambahan ataupun non tugas. Siap yaa?

Ya gitulah kira-kiranya jadi maba. Di tempatku loh ya, di tempat lain bisa jadi sangat berlainan. Pokoknya siapkan mental dan fisik. Jangan sakit deh pas hari H, menderitaaa....
Kalo kata mas-mba angkatan atas waktu ospek sih: "Semua tugas yang diberikan itu ada esensinya kok, ini bisa kalian jadikan bekal untuk kuliah. Semua bakal kalian hadapin waktu kalian kuliah nanti, bahkan lebih parah dari ini, Ospek belum seberapa!" Jadii... semangat aja deh ya! :D

*dan emang bener, terbukti, ospek belum ada apa-apanya wkwkwk*

Hanya mencoba publish yang ada di draft- Ditulis 26 Desember 2015

SNMPTN dan FKG UGM: Sekilas Lika-liku Perjuangan Menjadi (Calon) Dokter Gigi

Hai :)
Hanya ingin berbagi sedikit kisah di bulan-bulan ini, dimana anak SMA tahun akhir bingung memilih jurusan yang akan diambil di perguruan tinggi. Sebuah kisah tentang seorang yang dulunya sama sekali tidak menyukai berbaur dengan orang banyak dan selalu lebih memilih untuk bekerja di belakang layar, tersesat di program studi (prodi) yang begitu menekankan bagaimana menghadapi orang banyak dan kiranya ke depan akan bekerja di depan layar, Prodi Pendidikan Dokter Gigi, FKG UGM. 

Perkenalkan, nama saya Kurnia Istiqomah, biasa dipanggil Isti, Kokom, Iskom, yaa whatever lah ya :)
Sekarang saya sedang menempuh pendidikan tahun akhir saya (Aamiin, semoga benar-benar tahun terakhir) di FKG UGM. Tepatnya, saya mahasiswa semester 8. Kesibukan? Yaa, seperti normalnya mahasiswa tingkat akhir, se-krip-si-an (Skripsi: (n) sesuatu yang menuntut kegigihan, kesabaran, dan ketekunan demi tercapainya gelar sarjana yang diimpikan setelah nyaris empat tahun berjuang).

Jadiii, mari kita rewind, kenapa saya bisa 'tersesat' di prodi ini.

Tentunya semua berasal dari seleksi masuk perguruan tinggi.
Tahun 2013, saya mendaftar perguruan tinggi melalui jalur SNMPTN. Ini adalah jalur masuk perguruan tinggi dengan seleksi nilai raport dan prestasi selama bersekolah di jenjang SMA/sederajat.
Kebetulan SMA saya adalah salah satu SMA yang cukup favorit di daerah saya, SMA N 1 Kebumen. Lulusannya pun banyak yang lolos perguruan tinggi negeri lewat jalur undangan di tahun sebelumnya. Jadi kami sang adik kelas sangat berterima kasih atas track record kakak-kakak kami yang begitu baik sehingga 'hoki' nya keterima di PTN kemungkinan akan menurun pada kami.

Saya kira SNMPTN ya sudah kan, tinggal pilih jurusan, input nilai, dan ya sudah, tunggu pengumuman. Sesederhana itu.
Tapi ternyata, 'tinggal pilih jurusan' yang saya bilang tadi adalah sesuatu yang tidak mudah. Bagi yang pernah dan sedang mengalami, pasti merasakannya juga.

Bagi saya yang tidak memiliki bidang penguasaan yang spesifik terhadap mata pelajaran tertentu, tentu hal ini menjadi membingungkan. Begitu banyak jurusan, dan terlalu dangkal pemahaman saya tentang apa yang nantinya dipelajari dalam jurusan tersebut. Pun ditambah dengan saya yang tidak terlalu menyukai hitungan murni (matematika) ataupun hafalan murni (biologi). Mau ke teknik malas bertemu hitung-hitungan. Mau ke kedokteran malas menghafal. Yaa begitulah. Mata pelajaran favorit saya saat SMA adalah Kimia, Fisika, dan Bahasa Inggris. Yang paling tidak saya sukai adalah Matematika.

Saya akhirnya menimbang-nimbang, jurusan apa yang ingin saya ambil. Sejujurnya, list jurusan yang ingin saya ambil begitu absurd, yang ada di pikiran saya adalah jurusan yang kiranya saat bekerja nanti tidak banyak berhubungan dengan orang seperti kedokteran dsb dan lebih banyak bertemu dengan hewan, tumbuhan, atau alam. Pokoknya entah kenapa saya malas bila yang berhubungan dengan orang banyak. Kalau bisa sekalian jadi peneliti di belakang layar atau diterjunkan di hutan belantara wkwk.

Berikut adalah list jurusan yang pernah masuk dalam pertimbangan saya:
- Astronomi ITB (Alasan: di SMA ikut Science club astronomi walaupun jadi anak biasa-biasa saja, tapi beneran dah, astronomi menarik dan asik. Walaupun itungan dan rumusnya njelimet minta ampun sih. Katanya kakak angkatan saat itu, di Singapura sedang akan membuka jurusan astronomi dan akan mengambil dosen dari Indonesia, jadi kalo bisa fastrack, kemungkinan bisa jadi dosen di Singapura) 
- SF ITB(Alasan: sepertinya akan banyak materi Kimia yang menyenangkan)
- FSRD ITB (Alasan: sangat suka seni rupa dan gambar sejak kecil)
- Kimia ITS (Alasan: suka kimia, banget! Mapel yang selalu senang saya pelajari walapun besoknya tidak ada ulangan. Apalagi kata kakak angkatan, program fastrack (S1 langsung S2 dalam 5 tahun) sedang sangat didukung di ITS. Lulusannya akan dijadikan dosen di Institut Teknologi yang baru akan dibangun di Kalimantan, alias ITK sekarang. Kurang apa coba. Kuliah double degree, lulus jadi dosen)
- Teknik Kimia ITS (Alasan: suka banget kimia, dan penasaran sama fisika walaupun susah. Sayangnya matematika jongkok wkwk, jadi menimbang ulang)
- Kedokteran Hewan IPB (Alasan: suka hewan, lucuu)
- Kedokteran Hewan UGM (Alasan: idem atas)
- Agroteknologi UNS (Alasan: berharap kerja outdoor, kebayangnya sih kerja di sawah/lapangan. Kayanya asik)
- Desain Interior UNS (Alasan: suka seni, suka gambar, dan kayanya seru deh nata-nata ruang gitu)
- Farmasi Bahan Alam UGM (Alasan: suka tumbuhan, yaa kali aja seru gitu besok neliti tanaman-tanaman obat di hutan-hutan Indonesia, hidup di hutan bareng hewan-hewan juga)

Sudah. Kemudian karena yang akan membiayai kuliah adalah Bapak dan Ummi (maap ya emang rada gimanaa gitu, tapi sekali-kali lah ya, Bapak ngga sama Ibu tapi sama Ummi wkwk), maka saya mengonsultasikan kebolehan untuk mengambil jurusan-jurusan tersebut dan meminta pertimbangan jurusan mana yang lebih baik diambil.

Tidak banyak saran dari Bapak. Bapak lebih menyarankan untuk mengambil jurusan yang saya minati saja karena Bapak merasakan sulitnya berjuang di jurusan yang tidak sesuai minat dan kemampuan. Saat itu Bapak menyarankan untuk mengambil Teknik Arsitektur, tapi hanya sebatas saran.

Sedangkan Ummi begitu banyak memberi pertimbangan.
"Yakin dek mau ambil astronomi? Di Indonesia kayanya ngga terlalu dibutuhkan deh, dek. Nanti kamu malah bingung mau kerja dimana." Lalu aku membantah dengan fastrack dan dosen Singapura. Tapi sepertinya alasan tidak diterima. Coret.
"Yakin mau ambil kimia? Itu ilmu murni loh dek, nanti kerjanya susah, kamu mau jadi dosen atau peneliti po?" Baiklah. Coret.
"Yakin mau ambil farmasi? Farmasis di Indonesia itu belum terlalu dihargai dek, capek banget juga kerjanya. Kalau mau buka apotek sendiri juga mahal modalnya." Coret.
"Yakin mau ambil kedokteran hewan? Kebanyakan temen Ummi yang di kedokteran hewan ngga ada yang jadi dokter hewan. Malah jadi penjual makanan ternak." Coret.
"Yakin mau ambil seni atau desain interior? Seni itu ngga menjanjikan dek. Dijadiin hobi saja jangan pekerjaan." Coret.
"Yakin mau ambil teknik kimia? Kalo teknik kimia nanti kerjanya di pabrik loh dek. Padahal perempuan kan nanti ngurusin rumah dan keluarga juga. Coba cari yang lebih pas buat perempuan." Coret.
"Yakin mau ambil agroteknologi? Nanti jangan-jangan ujung-ujungnya jadi petani?" Coret.

*nb: tolong segala pertimbangan di atas jangan dicontoh sebagai pertimbangan teman-teman sekalian dalam menentukan jurusan. Insya Allah setiap jurusan itu baik lagi dibutuhkan. Ini hanya perspektif keluarga saya belaka.

Maka, habis sudah pilihan jurusan yang saya ajukan.
"Jadi gimana mi, aku harus ambil jurusan apa? Aku dah ngajuin semua yang aku pengen tapi ngga ada yang dibolehin."
"Bukan gitu, itu tadi kan cuma pertimbangan Ummi sebagai yang sudah menjalani, pilihannya sih tetep di kamu. Kalo Ummi menyarankan sih jadi dokter gigi aja. Ummi udah menjalani dan ya jadi dokter gigi dan ibu itu enak. Ngga kaya dokter yang ada shift malem. Bisa ngurusin keluarga juga."

Saya cuma bisa terdiam. Saya masih terbayang Farmasi Bahan Alam UGM. Yakin kah mau ambil FKG padahal saya ketemu orang aja males?

Akhirnya saya memutuskan untuk menyerahkan semuanya kepada Allah. Istikhoroh. Pasrah mana yang kiranya terbaik untuk saya. Keputusan yang akan saya ambil nanti tidak hanya mempengaruhi pilihan saya saja, tapi juga pilihan teman-teman saya. Di sekolah, guru kami selalu menekankan agar setiap anak mengambil jurusan yang berbeda di univ yang berbeda agar kemungkinan diterimanya besar. Yang nilainya lebih rendah bergeser ke univ yang lain dengan jurusan yang sama. Saat itu, saya dijadikan patokan oleh beberapa teman saya. Kalau saya ambil FKG UGM di pilihan pertama, teman saya mengambil Farmasi UGM di pilihan pertamanya, yang lainnya bergeser ke Farmasi UI. Bila saya mengambil Farmasi UGM, maka sebaliknya. Dan itu merembet ke teman-teman lainnya juga. Maka saya harus segera memutuskan.

Setelah beberapa lama, saya akhirnya merasa mantap untuk mengambil FKG UGM sebagai pilihan pertama saya. SNMPTN saat itu membolehkan kita mengambil 4 jurusan di 2 univ yang berbeda, dengan salah satu univ berada di provinsi asal.
FKG UGM, Farmasi UGM, FKG Unsoed, Farmasi Unsoed. 
Bismillah, akhirnya saya memilih dengan urutan seperti di atas.
Setelah saya menentukan pilihan, teman-teman saya pun menentukan pilihan mereka.

Saat itu, saya tidak terlalu berharap banyak untuk diterima lewat jalur SNMPTN. Les SBMPTN masih saya jalani. Pun dengan tes-tes SBMPTN yang diadakan oleh kakak-kakak universitas. Saya selalu bersemangat mengikuti tes-tes tersebut. Kalaupun harus SBMPTN, saya akan memilih Farmasi UGM di pilihan pertama saya, begitu tekad saya saat itu.

Tapi ternyata, takdir berkata lain.
Sore itu, pengumuman SNMPTN. Saya bersama 2 teman seperjuangan saya di SMA, Bintang dan Arum, memutuskan untuk melihat hasilnya bersama di rumah saya. Entah kenapa yang saya harap saat itu, saya tidak diterima di pilihan pertama saya, tapi diterima di pilihan kedua saya.
Kami membuka satu persatu pengumuman SNMPTN tersebut.
Alhamdulillah, Arum diterima di Farmasi UI. Bintang diterima di Teknik Lingkungan ITS. Kami bersorak dan menangis bahagia.
Kini giliran saya membuka pengumuman. Saya berdoa semoga diberikan yang terbaik. Bila memang harus SBMPTN pun saya siap.

Saya diterima di FKG UGM.

Jujur, saat itu saya ingin menangis. Bukan menangis bahagia. Tapi menangis sedih.
Saya sadar, saya memasukkan FKG UGM sebagai pilihan pertama saya. Tapi saya masih belum siap untuk benar-benar menempuh jalan di FKG. Saya merasa dokter gigi bukan impian saya. Ini impian Ummi. Saya masih ingin memperjuangkan keinginan saya untuk masuk di Farmasi Bahan Alam UGM atau Kedokteran Hewan UGM. Saya sudah siap untuk SBMPTN atau UM. Saya hanya bisa menangis saat Bintang, Arum, dan orang tua saya memberi selamat.

Kalau kata orang, bersyukur loh kamu, diterima FKG UGM. Lewat jalur SNMPTN lagi.
Iya, saya paham, saya beruntung. Diterima di jurusan favorit tanpa harus menjalani tes tulis. Tapi di sisi lain, saya merasa ini bukan jalan saya. Saya punya mimpi yang masih ingin saya perjuangkan. Tapi apalah yang bisa saya lakukan. Sebelum pengumuman ini, saya sudah diumumkan diterima di AKA (Akademi Kimia Analisis)  Bogor. Tetapi akhirnya saya melepas AKA karena ada isu bila kakak angkatan diterima lewat jalur SNMPTN  tetapi tidak diambil, nanti adik angkatan yang ingin ke jurusan tersebut akan susah masuknya; dengan kata lain sekolah tersebut di blacklist.

Saya yang sejujurnya ingin mundur dan masih ingin berjuang lewat tes tulis berpikir kembali berkali-kali. Terlalu banyak sisi negatif yang didapatkan bila saya mundur. Teman-teman saya yang ingin ke FKG UGM tetapi nilainya di bawah saya sudah merelakan untuk tidak mengambil jurusan tersebut dan mengambil jurusan lainnya. Teman yang nilainya sepantaran sudah lebih memilih Farmasi UGM dan UI. Ummi sangat berharap saya bisa melanjutkannya menjadi dokter gigi. Dan adik kelas yang ingin ke FKG UGM mungkin akan lebih sulit untuk masuk bila saya mengundurkan diri.

Maka saya mengembalikan semuanya lagi kepada-Nya. Istikhoroh kembali.
Dan akhirnya saya memutuskan untuk menjalaninya. Di FKG UGM. Saya merasa saya tidak boleh egois. Ada banyak orang yang ingin masuk FKG tapi bisa jadi kursinya sudah terambil oleh saya. Ada harapan Ummi. Ada adik-adik yang mungkin sudah merencanakan untuk mengambil FKG di tahun berikutnya. Sekali lagi, saya berbicara pada diri saya bahwa saya tidak boleh egois.

Maka,
Bismillah,
Allah lebih tahu jalan mana yang terbaik untuk hamba-Nya :)
Saya menetapkan hati untuk menjalaninya.

Semester demi semester telah saya lalui. Menumbuhkan cinta pada sesuatu yang sama sekali tidak kamu cintai meman sulit. Semester 1 dan 2, saya masih bisa me-manage perasaan saya terhadap jurusan ini. Masih ada mata kuliah-mata kuliah yang saya sukai. Masih ada kimia dan fisika yang menjadi obat bagi saya untuk berpikir di luar menghafal. IP saya masih bisa dibilang baik untuk ukuran 'terpaksa' menjalani.

Semester 3, mulai memasuki materi kedokteran dan kedokteran gigi. Saya mulai kesulitan untuk menghafal dan memahami. Pun dengan semester 4. Rasanya sulit untuk menyamakan diri dengan teman-teman di sekitar saya. Saya bukan orang yang mudah menghafal. Untuk bisa menghafal, saya butuh untuk lebih dahulu memahami. Dan pemahaman pun hanya bisa saya dapat ketika saya sudah membacanya berkali-kali dan mendengarkan dosen di kelas. Sedangkan saya merasa teman-teman saya begitu cepat untuk menghafal dan memahami. IP saya turun drastis di semester-semester tersebut.

Pada pergantian semester 4 ke semester 5, saya merasa tidak kuat lagi menjalani dan ingin pindah saja. Saya utarakan hal tersebut ke orang tua. Orang tua pun memahami, saya tidak menyukai kuliah saya. Mereka tahu saya berat menjalani. Semua itu terlihat dari saya yang jarang terlihat ceria saat pulang. Akhirnya mereka menyetujui. Saya ingin pindah ke jurusan Arsitektur Lansekap saja, kata saya. Mengingat bila saya berpindah ke Farmasi atau Kedokteran Hewan sama saja akan hafalan, maka saya memilih jurusan itu. Saya jadi teringat Bapak yang sejak awal sudah menyarankan saya untuk masuk ke Teknik Arsitektur. Saya pun mencari info. Ternyata pendaftaran universitas sudah banyak yang tutup. Hanya tinggal beberapa universitas saja yang masih buka. Saat itu, saya berpikir ulang. Akhirnya saya memutuskan untuk tidak jadi berpindah dan ingin mencoba menyukai FKG saja, setidaknya menyukai salah satu cabang ilmunya. Ada beberapa alasan kenapa saya tidak jadi berpindah. Yang pertama, saya sudah tua wkwk. Yang kedua, ini mimpi Ummi saya dan saya tidak ingin Ummi kecewa. Yang ketiga, saat itu saya merupakan penerima beasiswa asrama dan pembinaan PPSDMS (atau yang sekarang dikenal dengan beasiswa Rumah Kepemimpinan), dan saya sangat menyayangi keluarga saya di asrama tersebut. Saya tidak ingin berpisah dari mereka secepat itu sedangkan pembinaan yang harus kami jalani masih ada satu tahun lagi. Entah mengapa alasan ketiga inilah yang paling membuat saya mengurungkan niat saya untuk berpindah.

Semester 5, semester 6, saya jalani. Ternyata, tidak semudah itu untuk menjalani. IP saya masih seperti semester sebelumnya. Saat di asrama, IP menjadi salah satu hal yang dievaluasi. Dan catatan evaluasi bagi saya selalu tentang IP. Saya berusaha memperbaiki, saya berusaha belajar, tetapi hasilnya selalu saja dibawah target. Di akhir semester 6 menjelang semester 7, saya menjalani KKN. Di situlah titik balik dimana saya mengubah ketidaksukaan saya terhadap jurusan ini menjadi ke-suka-an. Ditempatkan di Pulau Sebatik, perbatasan Indonesia-Malaysia, dengan hanya 5 dokter gigi di satu pulau membuat saya tersadar, bahwa profesi ini masih dibutuhkan. Memang jumlah dokter gigi di Indonesia saat ini sudah banyak. Akan tetapi, jumlah tersebut terkonsentrasi di Jawa-Bali saja. Sedangkan di luar itu, apalagi di daerah 3T, masih banyak yang belum memiliki dokter gigi. Maka sejak saat itu, saya mencoba menyukai bidang yang saya geluti ini. Saya ingin menjadi satu dari sekian dokter gigi yang mau ditempatkan didaerah 3T. Tetapi saya pun sadar, untuk bisa menjadi dokter gigi di daerah yang penuh keterbatasan, saya harus menjadi dokter gigi serbabisa, baik untuk berpraktik maupun memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi. Karena bisa jadi di sana saya akan ditempatkan sendiri di daerah dengan segala keterbatasan tenaga kesehatan dan alat-alat kesehatannya.

Maka sepulang KKN, di semester 7 dan semester 8, saya menyimak baik-baik apa yang saya dengar di kelas, saya membaca lebih banyak buku-buku kedokteran gigi, dan saya memutuskan untuk memilih salah satu konsentrasi yang paling saya minati di kedokteran gigi untuk tetap menjaga semangat saya. Terlambat? Bagi saya tidak ada kata terlambat untuk berubah. Bagi saya tidak ada kata terlambat untuk mulai belajar.

Saya memilih untuk menekuni lebih dalam bidang Ilmu Kedokteran Gigi Preventif dan Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat. Saya yang tidak terlalu tertarik di bidang klinis memilih untuk menekuni bidang sosial. Skripsi saya pun saya ambil di bagian ini. Harapannya, ini adalah salah satu langkah nyata untuk saya mempersiapkan diri menjadi dokter gigi yang bisa lebih memasyarakat, memahami sistem kesehatan di Indonesia, dan bisa menjadi salah satu jalan bagi saya untuk membangun jaringan dan melakukan penelitian tentang IKGP-IKGM bersama dosen-dosen di bagian ini. Mimpi itu membuat saya bangkit dan bergerak kembali :)


Itu sedikit cerita tentang perjalanan hidup saya. Sedikit tentang mimpi saya.  Bagi saya, perjalanan tersebut tidak mudah. Ada banyak hal yang saya alami dalam perjalanannya. Kadang tawa, kadang duka, kadang biasa saja. Ada banyak pelajaran yang kemudian saya ambil untuk menjadi lebih baik ke depannya.
Jangan melulu menyesali yang telah lalu. Cobalah untuk melihat ke masa yang akan datang. Karena kita tidak hidup di masa lalu. Kita hidup di masa kini untuk menyongsong masa depan :)

"Setiap orang punya jalan ceritanya masing-masing. Adapun akhir ceritanya, Allah sudah menentukan. Ia sudah menuliskan.
Akan tetapi, seperti apa jalan ceritanya, akankah dilalui dengan bahagia, akankah dilalui dengan sedih, akankah berjuang dengan senyuman, akankah berjuang dengan muka yang masam, kamu sendiri yang menentukan."

Diselesaikan di Kebumen, 28 April 2017