Minggu, 30 April 2017

Pemilwa: Pesta Demokrasi UGM

Tetiba random pengen cerita dikit tentang mekanisme demokrasi di kampus tercinta sebelum akhirnya harus kembali lagi mengerjakan skripsi wkwk

Tentang Partai Mahasiswa di UGM
Tau kaan kalo di Indonesia ada banyak partai politik? Nah, di UGM juga ada loh! Cerita dikit deh ya tentang adanya Partai Mahasiswa (Parma) di UGM. Jadi begini teman-teman, di UGM itu ada beberapa partai mahasiswa, antara lain Partai Bunderan, Partai Macan Kampus, Partai Kampus Biru, Future Leaders Party, Partai Sayang Mama, Partai Boulevard, Partai Kantin Kampus, Partai Balairung, Partai Srikandi, Partai Anak Rantau, dan Partai Gerbang. Setiap partai memiliki nilai dan cara gerak masing-masing. Kalo mau tau lebih jauh, coba deh kepoin tiap partai itu.

Tentang Pemilwa
Pemilwa? Apaan tuh? Jadi Pemilwa itu sejenis Pemilu tapi tingkat universitas. Pesertanya yaa kita-kita ini,mahasiswa aktif UGM. Dulu namanya Pemira/Pemilihan Raya. Panitia penyelenggara Pemilwa ini namanya KPUM (Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa), dan pengawas berjalannya Pemilwa ini namanya Banwaslu (Badan Pengawas Pemilihan Umum kalo ndak salah kepanjangannya). Biasanya Pemilwa diadakan di akhir tahun, sekitar bukan Oktober-Desember.

Salah satu logo pemilwa UGM; kalau tidak salah Pemilwa tahun 2015


Jadi apa hubungannya Pemilwa dengan partai mahasiswa?
Nah, jadi, kalo lagi Pemilwa nih, setiap partai yang mau ikutan Pemilwa harus melengkapi syarat-syarat tertentu untuk boleh ikutan. Syaratnya apa aja sih? Untuk syaratnya apa saja, biasanya akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) di masa-masa menjelang Pemilwa. Biasanya sih sejenis mengumpulkan sekian ratus KTM anggota partai, terus punya struktur kepengurusan, sudah aktif dalam jangka waktu tertentu, dan masih banyak lagi. Selain ada KPUM, ada juga yang namanya Badan Pengawas Pemilihan Umum (Banwaslu) yang nanti mengawasi berjalannya proses pemilihan umum mahasiswa dan juga mencatat pelanggaran-pelanggaran yang terjadi. Setiap partai yang lolos berhak mengajukan perwakilan untuk nantinya diajukan menjadi Presiden Mahasiswa ataupun Senat Mahasiswa, tetapi biasanya tidak semua partai mengikuti Pemilwa tersebut. Untuk pemilihannya sendiri, nanti dilakukan melalui mekanisme Pemilwa. Kalo belum tau Pemilwa seperti apa, ya mirip Pemilu di Indonesia itu. Setiap mahasiswa aktif UGM memiliki suara dan berhak untuk memilih siapa yang kelak akan menjadi Presma dan Senat.
Eh iya, selain dari perwakilan partai, calon Presma juga bisa maju secara independen atau dengan kata lain bukan wakil dari partai tertentu. Kalau senat, selain dari perwakilan partai, ada juga perwakilan senat univ dari fakultas (duu disebut casenat independen).

Hmm jadi sebenernya waktu Pemilwa tu kita milih apa aja sih?
Jadi yang dipilih itu: untuk tingkat universitas: Presiden Mahasiswa, Senat Mahasiswa Perwakilan Partai dan Senat Mahasiswa Perwakilan Fakultas. Nah, kalo Pemilwa Fakultas diselenggarakan bareng sama Pemilwa Universitas, nanti kita juga bakalan milih: Ketua BEM/LM/LEM (kalau DEMA saya kurang tahu apakah menggunakan mekanisme Pemilwa juga atau menggunakan mekanisme lain) dan Senat atau DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) Fakultas.

Tahapan Pemilwa
Nanti saat periode Pemilwa bakalan ada masa pendaftaran calon, pelengkapan berkas calon, verifikasi berkas, terus kampanye deh. Nah, waktu masa-masa kampanye ini adalah waktu kamu buat mengenal siapa aja sih calon presma dan senatnya. Biasanya pas masa-masa ini akan ada diskusi-diskusi, kampanye terbuka, baliho-baliho calon, selebaran-selebaran, dan tim sukses-tim sukses yang meramaikan masa-masa kampanye. Dan pastinya, medsos juga bakalan rame sama postingan-postingan tentang calon-calon itu. Setelah masa kampanye selesai, akan ada hari tenang selama beberapa hari untuk pembersihan segala atribut kampanye. Pokoknya di hari itu atribut kampanye harus udah bersih. Setelah itu, barulah akan ada beberapa hari pemungutan suara untuk menentukan pilihanmu. Tentukan pilihanmu sekarang! wkwk *berasa acara TV* 

Pastikan kamu satu di antara yang menggunakan hak suaramu. Memang tidak semua calon baik, tapi pilihlah yang terbaik di antaranya. Daripada kamu tidak menggunakan hakmu, lebih baik gunakan sebaik mungkin. Kalau kamu yakin kamu lebih baik dan lebih bisa berkontribusi dari calon-calon yang ada, cobalah untuk ikut di pesta demokrasi tahun berikutnya.

Terus cara milihnya gimana?
Nah, pasti kan selama kampanye udah ada pengenalan visi misi. Udah ada kenalan, debat, diskusi, dsb juga kaan, yaa jadi saat pemungutan suara ini, waktunya kamu menentukan pilihanmu. Jadi caranya, kamu dateng ke TPS di fakultas atau jurusan masing-masing. Nanti di TPS itu udah ada Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang dipegang sama penjaga TPS (yang jaga TPS : anak KPUM Univ, atau Fakultas, atau Banwaslu). DPT apaan sih? Jadi itu daftar pemilih. Isinya ya nama-nama orang yang terdaftar sebagai pemilih di TPS itu. Kalo lingkupnya fakultas ya nama-nama mahasiswa aktif fakultas tsb.

Terus kalo mau milih, biasanya kamu harus bawa identitas diri, biasanya sih KTM (Kartu Tanda Mahasiswa). KTM dikasih ke penjaga TPS, terus kamu bakalan dapet beberapa surat suara untuk milih capresma, casenat partai, casenat perwakilan fakultas, cakabem  fakultas dan casenat/ca-DPM fakultas. Setelah itu, kamu masuk ke bilik suara dan mencoblos calon yang kamu pilih. Kalau udah selesai milih, masukkan surat suara ke kotak suara yang sesuai. Biasanya ada tulisannya kok, kotak suara mana untuk surat suara mana. Habis itu balik lagi ke penjaga TPS untuk ambil KTM, terus tandai jarimu pake tinta, udah deh, selesai! Ngga ribet kan? Cuma berapa menit paling. Beberapa menit yang akan menentukan satu tahun kepengurusan. Jadi pastikan kamu berpartisipasi!

Di akhir hari, saat TPS ditutup, kotak disegel oleh KPUM disaksikan oleh Banwaslu dan saksi partai agar terjaga keamanannya. Kotak dibawa ke basecamp KPUM untuk diamankan. Esoknya, saat TPS hendak dibuka kembali, segel dibuka. Kemudian kotak disegel kembali saat sudah selesai digunakan.

Habis milih terus ngapain?
Setelah hari pemungutan suara, bakalan ada penghitungan suara. Penghitungan suara diadakan selama beberapa hari dan beberapa tahun terakhir dilakukan di perumahan dosen, tepatnya di B19 (baratnya Masjid Kampus UGM) untuk Pemilwa Universitas dan di Fakultas masing-masing untuk pemilwa fakultas. Untuk suara Universitas, penghitungan biasanya tidak bisa diselesaikan dalam satu hari, mengingat jumlah mahasiswa UGM yang begitu banyak. Biasanya penghitungnnya kurang lebih 3 hari dan dimulai sejak setelah dzuhur (bila weekdays) hingga menjelang subuh hari berikutnya. Untuk weekend, biasanya penghitungan dimulai sejak pagi.

Wah ngantuk dong kak? Yaiyalah. Saya juga pernah merasakan semaleman ngelipetin kertas suara di hari sebelum pemungutan suara dan ngitungin surat suara pas penghitungan suara wkwk. Tapi apasih yang ngga demi melaksanakan pesta demokrasi di UGM? *eaa

Jadi, ada beberapa komponen yang dilibatkan dalam penghitungan suara ini. Saat perhitungan, biasanya KPUM akan membuka beberapa tempat penghitungan diruangan B19. Di masing-masing spot penghitungan, biasanya disyaratkan harus ada 1 anak KPUM, 1 anak Banwaslu, beberapa saksi perwakilan partai, dan perwakilan casenat fakultas bila kotak yang dibuka memiliki casenat perwakilan fakultas. Setelah komponen tersebut ada, penghitungan suara dimulai. Kertas suara dibuka satu-persatu untuk dilihat sah atau tidaknya. Kemudian suara yang masuk dicatat. Wajar lah ya sampai pagi, karena sekian banyak surat suara harus dibuka satu persatu. Biasanya baik saksi maupun panitia membagi shift dengan teman-temannya untuk berjaga bergantian.
Setelah semua surat suara dibuka, akan diadakan perekapan suara yang masuk. Selesai sudah perhitungan suaranya!

Setelah itu, tidak serta merta disahkan. Masih ada mekanisme gugatan untuk yang merasa keberatan dengan hasil yang ada.
Bila memang tidak ada, maka dilanjutkan ke pengesahan maupun pelantikan dari yang telah terpilih. Oh iya, untuk senat perwakilan partai, jumlah kursi masing-masing partai di senat ditentukan oleh jumlah suara yang masuk untuk partai tersebut.

Yap. Selesai sudah kalau sudah dilantik!

Akan tetapi, selesainya pesta demokrasi justru merupakan sebuah permulaan bagi orang-orang yang terpilih untuk melaksanakan amanah dan janji-janji yang telah diucapkan di satu kepengurusan ke depan. Pun begitu dengan yang telah memilih. Silakan mengawal orang-orang yang menjadi wakil kalian di jajaran pemerintahan mahasiswa di UGM.

Kalau tertarik dan ingin merasakan atmosfer perpolitikan di UGM, recommended banget buat daftar KPUM atau Banwaslu deh! Capek sih, kadang ngga tidur gegara ngelipetin kertas suara, atau kadang ke kampus ga pake mandi *ups, atau juga deg-degan tiap malem takut tetiba ada anak partai yang datang menyatroni basecamp wkwk. Tapi serius, worth it pengalamannya. Atau bahkan bisa juga kamu daftar untuk jadi salah satu anak partai. Atau seenggaknya, jadilah pemilih yang cerdas. Jangan sampai notabenenya mahasiswa tapi lebih milih buat golput.

Mengutip kata salah satu tokoh:
"Buta yang terburuk adalah buta politik. Dia tidak mendengar, tidak berbicara dan tidak berpartisipasi dalam peristiwa politik. Dia tidak tahu bahwa biaya hidup, harga kacang, harga ikan, harga tepung, biaya sewa, harga sepatu dan obat, dll, semua tergantung pada keputusan politik."
Disadari atau tidak, keikutsertaan kita akan menentukan kehidupan kita di kampus untuk satu tahun berikutnya. Jadiii, jangan melabeli dirimu sebagai mahasiswa yang ngga peduli politik yak! :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar