Kamis, 07 September 2017

Berat atau Tidak Bergantung Niat

Pagi kemarin saya bercerita kepada seorang teman tentang sesuatu yang saya rasa begitu sulit untuk dilakukan. Saya menanyakan apa yang sebaiknya saya lakukan.

Dan ternyata kami memiliki masalah yang tidak jauh berbeda. Maka tidak ada penyelesaian yang berarti, hanya berujung saling bertukar cerita.

Dan sore ini, kontan, Allah membantu saya untuk menjawabnya. Lewat konteks yang berbeda.

Semuanya bergantung niat.

Saya kembali diingatkan tentang itu.

Ringan atau beratnya sesuatu untuk dilakukan atau tidak dilakukan bergantung seberapa kuat niat kita untuk melakukan atau tidak melakukannya. Bergantung pada seberapa kuat niat kita untuk memulai atau tidak memulainya kembali. Bergantung seberapa kuat niat kita untuk menjalankan apa yang kita niatkan.

Selalu terkesan dengan cara-Nya mengingatkan saya lewat hal-hal yang tidak terduga. Selalu ada jalan yang 'unik' untuk-Nya mengingatkan hamba-Nya.

Sesederhana saya menyadari hari ini bahwa ketika puasa diniatkan maka terasa ringan dan bila terlupa untuk diniatkan akan terasa berat.

Dan ternyata mungkin dari situlah Allah ingin mengingatkan saya tentang niat.

Bahwa ketika meniatkan untuk meninggalkan keburukan jangan setengah-setengah.

Bahwa ketika meniatkan untuk melakukan kebaikan pun jangan setengah-setengah.

Karena justru ke'setengah-setengah'an itulah yang seringkali membuat berat pelaksanaan. Seolah belum yakin tentang apa yang dilakukan sehingga sangat mungkin untuk terhenti di tengah jalan.


Yap. Kuncinya sudah ditemukan. Perbaiki, catat benar-benar dalam hati, kuatkan niat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar